Jumat, 05 Oktober 2018

PENGUMPULAN DONASI UNTUK KORBAN BENCANA DI SULAWESI TENGAH





Sebagai wujud pengamalan Pancasila di tingkat sekolah dasar, maka seluruh siswa di SDN Srondol Wetan 01 mengumpulkan donasi untuk korban bencana di Palu dan Donggala. Kegiatan yang dilaksanakan setelah senam pagi pada hari Jumat (05/10/2018) ini, seluruh siswa antusias memasukkan donasi berupa uang ke dalam kotak yang telah dipersiapkan.
Selanjutnya donasi akan disalurkan melalui lembaga penyalur atau Dinas Pendidikan.

SENYUM, SAPA, SALAM

Program ini dilaksanakan setiap pagi hari, dimana para guru menyambut kedatangan peserta didik disekolah. Guru menyapa siswa dengan salam dan senyum dan siswa mencium tangan guru sebagai pembiasaan baik.


Senin, 04 Desember 2017

Taghona


Silahkan melihat profi lengkap tentang SDN Srondol Wetan 01 melalui tautan di bawah ini






Sejarah Srondol Wetan 01

Selamat berjumpa di blog kami SDN Srondol Wetan 01. SD kami beralamatkan di Jalan Ace No. 41 Srondol Wetan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. SDn Srondol Wetan berdiri sejak Tahun 1960 dengan Pejabat Kepala Sekolah sebagai berikut : 

1) Sukini (1960-1985)
2) Nakning (1985-1990)
3) Sumilah (1990-1995)
4) Sri Harmiyati, S.Pd (1995-2009)
5) Edi Suroso, S.IP (2009-2010)
6) Darmijatun, S.Pd, M.Pd (2010-2015)
7) Toriyah, S.Pd, M.Si (2015-2016)
8) Muhammad Anwar S.Pd.SD., M.Pd (2016 - sekarang)

Kalender Akademik

Kalender Akademik SDN Srondol Wetan 01 tahun Ajaran 2017/2018

SENAM PAGI SETIAP HARI JUM'AT




10 Cara Membantu Anak Anda Sukses di Sekolah Dasar

10 Cara Membantu Anak Anda Sukses di Sekolah Dasar

Oleh 
Bimbingan dan dukungan orangtua merupakan hal terpenting yang membantu anak untuk sukses di bidang akademik.
Berikut ini adalah 10 cara agar orangtua dapat mendidik anaknya untuk menjadi siswa yang sukses.

1. Kenali guru-gurunya

Anak remaja Anda dapat berprestasi lebih baik jika orangtua mereka terlibat dalam kehidupan akademiknya. Menghadiri acara sekolah adalah cara yang baik untuk melihat bagaimana sekolah anak Anda, juga mengenal gurunya. Anda juga dapat bertemu dengan wali kelasnya untuk membahas program dan aturan sekolah, serta berbagai pilihan yang perlu diketahui orangtua dan wali murid.
Menghadiri pertemuan guru dan murid adalah cara yang bagus untuk tetap mengetahui informasi dari sekolah. Di banyak sekolah, guru biasanya hanya akan memanggil orangtua saat ada masalah tingkah laku anak atau jika nilai anjlok, tapi jangan sungkan untuk membuat janji dengan gurunya dan bertemu untuk membahas perkembangan akademis anak Anda, atau kebutuhan khususnya.
Ingat bahwa orang tua atau wali memiliki hak untuk bertemu dengan guru, kepala sekolah, atau staff lainnya selama anak masih terdaftar sebagai siswa di sekolah tersebut.

2. Kunjungi sekolah

Mengetahui lay out dan tata letak gedung sekolah dapat membantu Anda terhubung dengan anak Anda saat sedang berbicara tentang harinya di sekolah. Cari tahu di mana lokasi kelasnya, UKS, kantin, tempat olahraga, lapangan, taman bermain, aula, dan ruang guru, sehingga Anda bisa membayangkan dunia anak Anda saat ia sedang bercerita.
Banyak guru kini memiliki website khusus yang memuat detail pekerjaan rumah, tanggal ujian, dan acara dan perjalanan kelas. Atau mungkin hal ini tercantum di website sekolah anak Anda. Jika ya, Anda dapat menggunakan website tersebut untuk selalu ter-update dengan hal-hal yang terjadi di sekolah.

3. Ciptakan suasana dan tempat yang mendukung untuk belajar dan membuat PR

Pekerjaan rumah atau PR akan membuat anak mengingat pelajaran di kelas dan melatih kemampuan belajar yang penting. Ini juga membantu anak untuk mengembangkan rasa tanggung jawab dan etos kerja yang akan bermanfaat di luar kelas.
Selain memastikan anak Anda tahu bahwa PR adalah prioritas, Anda dapat membantunya dengan membuat lingkungan belajar yang efektif. Sediakan ruang belajar yang rapi, nyaman, tenang, dan lengkap dengan semua hal yang ia butuhkan untuk mengerjakan PR. Hindari distraksi seperti TV dan buatlah jadwal kapan ia harus mulai dan kapan ia harus selesai.
Aturan yang bagus untuk PR dan waktu belajar yang efektif adalah sekitar 10 menit per tingkat sekolah dasar. Misalnya, murid kelas 3 SD,  harusnya menghabiskan waktu 30 menit untuk mengerjakan PR atau belajar di malam hari. Kelas 4 SD perlu menghabiskan waktu 40 menit. Jika Anda mendapati bahwa waktu pengerjaan PR anak Anda lebih lama daripada ini, bicaralah dengan guru anak Anda.
Saat anak Anda mengerjakan PR, selalu siap sedia untuk mengartikan instruksi tugas, menawarkan bimbingan, menjawab pertanyaan, dan mengulas tugasnya yang sudah selesai. Tapi jangan langsung menyediakan jawaban atau mengerjakan PR anak Anda sendiri. Belajar dari kesalahan adalah bagian dari proses dan Anda tidak boleh merebut ini dari anak Anda.

4. Pastikan anak Anda berangkat ke sekolah dalam kondisi siap belajar

Sarapan yang bernutrisi membantu anak Anda untuk siap belajar seharian. Umumnya, anak yang rajin sarapan memiliki energi yang lebih dan akan beraktivitas lebih baik di sekolah. Anak-anak yang menyantap sarapan juga jarang absen dan jarang masuk UKS dengan masalah perut yang berkaitan dengan rasa lapar.
Anda dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat anak dengan menyediakan sarapan yang kaya akan kacang-kacangan, serat, protein, dan rendah gula. Jika anak Anda tak ada waktu untuk sarapan di rumah, bawakan ia bekal berupa susu, kacang, yogurt, dan roti dengan selai kacang atau roti isi pisang.
Remaja memerlukan waktu tidur sekitar 8,5 hingga 9,5 jam setiap malamnya sementara pra-remaja (usia 12-14) bahkan rata-rata butuh minimal 10 jam tidur setiap malam agar ia siaga dan siap belajar seharian. Namun, jam masuk sekolah yang sangat pagi, ditambah PR, aktivitas ekstrakurikuler, dan nongkrong dengan teman-temannya membuat banyak remaja mengalami masalah kurang tidur. Efeknya, ia akan sulit berkonsentrasi, memori jangka pendeknya menurun, dan responnya lambat.

5. Tanamkan kemampuan manajemen waktu

Jika anak Anda terorganisir, ia akan mampu untuk fokus pada pelajaran dibandingkan menghabiskan waktunya pada hal-hal lain yang kurang penting.
Apa artinya terorganisir bagi anak-anak usia sekolah dasar? Di sekolah, ini berarti memiliki buku khusus untuk mencatat tugas dan PR. Beberapa sekolah biasanya sudah menyediakan hal ini. Periksa buku tugas anak Anda setiap malam sehingga Anda tahu apa saja yang harus dikerjakan dan apakah dia sudah mengerjakannya.
Bicarakan dengan anak Anda tentang cara menjaga mejanya tetap rapi sehingga kertas-kertas tugasnya yang harus ia bawa pulang tidak berserakan dan hilang. Ajari anak Anda cara bagaimana cara menggunakan kalender dan jadwal agar tetap terorganisir.
Ajari juga anak Anda untuk selalu membuat to-do list alias daftar hal yang harus dikerjakan, sesuai dengan prioritasnya. Tidak ada orang yang terlahir dengan kemampuan manajemen waktu. Ini adalah skill yang harus dipelajari dan dipraktikkan, dan anak akan mempelajarinya dari Anda.

6. Ajarkan kemampuan belajar

Bersiap-siap untuk ujian dapat menjadi hal yang menakutkan untuk anak kecil dan banyak guru berasumsi bahwa orangtua akan membantu belajar untuk menghadapi ujian. Mengenalkan anak Anda kepada cara belajar yang baik sejak dini akan menghasilkan kebiasaan belajar yang bagus di kehidupannya di masa depan.
Di sekolah dasar, anak-anak biasanya harus menghadapi ujian maematika, membaca, ilmu pengetahuan alam, pengetahuan sosial, dan sebagainya. Pastikan Anda tahu kapan saja jadwal ujian sehingga Anda dapat membantu anak Anda belajar dari jauh-jauh hari dan tidak mendadak di malam sebelumnya. Anda juga perlu mengingatkan anak Anda untuk mencatat hal-hal penting yang ia pelajari di sekolah, supaya ia bisa mengulasnya kembali di rumah.
Ajarkan anak Anda bagaimana cara membagi tugas yang besar menjadi sejumlah tugas-tugas kecil supaya lebih mudah dikerjakan. Ingatlah untuk beristirahat setelah belajar selama 45 menit. Ini penting untuk membantu proses anak dalam mengingat informasi.

7. Ketahui aturan sekolah

Semua sekolah mempunyai aturan dan konsekuensi mengenai perilaku siswanya. Sekolah biasanya mencantumkan kebijakan kedisiplinannya (terkadang disebut kode etik sekolah) di buku pegangan siswa. Aturan ini mencakup tata krama siswa, cara berpakaian, penggunaan alat elektronik, dan konsekuensi yang harus dihadapi jika melanggar aturan.
Kebijakan ini juga dapat mencakup aturan dan sanksi untuk kehadiran/absensi, vandalisme, mencontek, berkelahi, dan membawa senjata. Banyak sekolah yang memiliki peraturan khusus tentang bullying. Ada baiknya jika Anda mengetahui definisi sekolah tentang bullying, konsekuensinya, dukungan korban, dan prosedur pelaporan tindak bullying.
Sangat penting bagi anak Anda untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sekolah, sehingga Anda harus mendukung konsekuensi yang diberikan sekolah saat anak Anda melakukan pelanggaran. Akan lebih mudah bagi para siswa jika aturan di sekolah tidak jauh berbeda dengan aturan yang diterapkan di rumah. Penting untuk dicatat bahwa pendidik dapat memanggil aparat penegak hukum ke sekolah untuk pelanggaran berat dan konsekensinya tergantung dari umur siswa tersebut.

8. Ikut terlibat dalam kegiatan sekolah

Menjadi sukarelawan dalam acara sekolah anak Anda adalah cara yang tepat untuk menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan pendidikannya.
Tapi ingat, sebagian anak SMP mungkin akan senang saat orangtua mereka hadir ke sekolah atau pada acara sekolah, dan sebagian lainnya mungkin merasa malu. Pahami isyarat mereka untuk menentukan seberapa besar interaksi tersebut berguna bagi Anda dan anak Anda, dan apakah Anda akan bersukarela mengikuti kegiatan sekolah atau tidak. Jelaskan bahwa Anda tidak bermaksud memata-matainya, Anda hanya berusaha untuk membantunya di sekolah.

9. Awasi absensi anak di sekolah

Anak remaja Anda sebaiknya beristirahat di rumah saat ia mengalami demam, mual, muntah, diare, atau penyakit lain yang membuatnya tak memungkinkan untuk beraktivitas. Namun selain itu, sangatlah penting untuk mereka datang ke sekolah setiap harinya, karena mengejar ketinggalan tugas kelas, proyek, ujian, dan PR adalah hal yang lebih sulit dan akan mempengaruhi proses belajarnya.
Jika anak terlihat sering beralasan untuk tidak masuk sekolah, mungkin ada alasan lain yang tidak ia beri tahukan, misalnya bullying, tugas yang susah, nilai rendah, masalah sosial, masalah dengan teman, atau masalah dengan guru. Bicarakan hal ini dengannya untuk mencari tahu penyebabnya dan mencari solusinya.
Anak yang sering telat ke sekolah juga mungkin memiliki masalah kurang tidur. Menjaga anak remaja Anda memiliki jadwal tidur yang teratur dapat membantunya menghindari ngantuk di sekolah dan mengurangi keterlambatannya.
Untuk remaja yang memiliki masalah kesehatan kronis, para pengajar akan bekerja sama dengan keluarga dan membatasi tugas mereka sehingga mereka dapat menyesuaikan diri.

10. Luangkan waktu untuk bicara tentang sekolah

Biasanya cukup gampang untuk berbicara dengan siswa sekolah dasar tentang apa yang terjadi di kelas dan berita terbaru di sekolah. Tapi orangtua dapat menjadi terlalu sibuk dan melupakan pertanya ansederhana tersebut, padahal percakapan seperti ini dapat mempengaruhi kesuksesan anak Anda di sekolah.
Buatlah waktu untuk berbicara dengan anak Anda setiap harinya sehingga ia tahu bahwa Anda menganggap apa yang terjadi di sekolahnya itu penting. Saat anak Anda tahu bahwa Anda tertarik dengan kehidupan akademiknya, ia akan bersekolah dengan lebih rajin.
Karena komunikasi adalah jalur dua arah, cara Anda berbicara dan mendengar anak juga dapat mempengaruhi bagaimana anka Anda mendengar dan merespon. Sangatlah penting bagi Anda untuk mendengarkan dengan saksama, buat kontak mata, dan hindari melakukan hal lain saat berbicara (misalnya mengecek handphone). Pastikan Anda menanyakan pertanyaan yang jawabannya bukan hanya “iya” atau “tidak”, melainkan pertanyaan yang mengharuskan anak menjawab sambil menjelaskan.
Selain waktu makan, waktu yang tepat untuk berbicara adalah selama di dalam mobil, saat mengajak anjing jalan-jalan, saat menyiapkan makan, atau mengantri di toko. Tahun-tahun awal sekolah adalah waktu yang penting bagi orangtua untuk mengetahui dan mendukung pendidikan anak.

PEMBIASAAN KARAKTER SDN SRONDOL WETAN 01

KEGIATAN PEMBIASAAN DI SEKOLAH SEBAGAI PENDUKUNG PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan Nasional Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan.Begitu juga dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya.Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia. Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi :“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab” Pendidikan Karakter Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education)  dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter. Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Bagan dibawah ini merupakan bagan keterkaitan ketiga kerangka pikir ini.

Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal. Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah metode keteladanan,  metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman. Kegiatan Pembiasaan di Sekolah Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi. 
Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan di sekolah terdiri atas Kegiatan Rutin, Spontan, Terprogram dan Keteladanan. 
1.    Kegiatan Rutin Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus di sekolah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik. Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin adalah sebagai berikut : 
a)    Berdoa sebelum memulai kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik berdoa sebelum memulia segala aktifitas. Kegiatan dilaksanakan setiap pagi secara terpusat dari ruang informasi dimana pada setiap pagi dengan petugas yang terjadwal 
b)    Membaca Asmaul Husna Kegiatan ini bertujuan membiasakan peserta didik untuk berdzikir, mengingat nama – nama Allah. Kegiatan ini dilaksanakan secara terpusat dari ruang insformasi dengan petugas yang terjadwal. 
c)     Hormat Bendera Merah Putih Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan bangga sebagai bangsa pada peserta didik. Bendera Merah Putih telah dipasang di masing – masing kelas dan aba – aba dipimpin oleh petugas yang terjadwal. 
d)    Sholat Dhuhur Berjamaah 
e)    Berdoa di akhir pelajaran 
f)     Infaq Siswa 
g)    Kebersihan Kelas
2.    Kegiatan Spontan Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu, tempat dan ruang. Hal ini bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya. 
a)    Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan sesama siswa 
b)    Membiasakan bersikap sopan santun 
c)     Membiasakan membuang sampah pada tempatnya 
d)    Membiasakan antre 
e)    Membiasakan menghargai pendapat orang lain 
f)     Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan 
g)    Membiasakan menolong atau membantu orang lain
3.    Kegiatan Terprogram Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan personil sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing. Contoh :
         a)    Kegiatan Class Meeting
         b)   Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional
         c)    Kegiatan city tour/ Karyawisata  
d       d)   Kegiatan Lomba Mata Pelajaran, seperti olimpiade matematika, , lomba mading, dll
         e)    Kegiatan Pentas Seni Akhir Tahun (PESAT)

4.    Kegiatan Keteladanan Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat dijadikan contoh (idola) Contoh: Membiasakan berpakaian rapai
a       a)    Mebiasakan datang tepat waktu   
b       b)   Membiasakan berbahasa dengan baik
c       c)    Membiasakan rajin membaca

d       d)   Membiasakan bersikap ramah



Pembiasaan Infaq dan Bersalaman dengan guru


Pawai Kemerdekaan ke 72 Republik Indonesia
Tanggal 18 Agustus 2017

Pengibaran bendera HUT ke 72 Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2017

Pengibaran bendera HUT ke 72 Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2017


Pengibaran bendera HUT ke 72 Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2017


Rabu, 07 Juni 2017

VISITASI AWAL AKREDITASI SDN SRONDOL WETAN 01


Pada tanggal 31 Mei 2016, ada 10 orang tim assesor pemula yang berkunjung ke SD Srondol Wetan 01 dalam rangka memeriksa bukti fisik dalam rangka akreditasi SDN Srondol Wetan 01











HARI PANDU DUNIA


Kepanduan dunia berawal dari pemikiran seorang pemuda Inggris yang merangkum atau menulis pengalamannya saat bertugas di Afrika dan India. Pemuda tersebut adalah Lord Baden Powell of Giwell yang nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden Powell namun lebih dikenal dengan Baden Powell saja.
            Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxfort, bernama Domine Baden Powell yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Baden Powell bergabung dengan pasukan Hussars ke 13 di India pada tahun 1876, kemudian dari tahun 1888 – 1895  Baden Powell sukses bertugas di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti. Semasa perang Boer Baden powell bertugas sebagai staff dari pasukan Kerajaan Inggris  (1896 – 1897), menjadi kolonel pasukan berkuda di Afrika Selatan (Pengalaman terkepung oleh bangsa Boer di Kota Mafeking, Afsel selama 127 hari kekurangan makanan), kemudian mengalahkan bangsa Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik raja Dinizulu.
           
Pengalamannya tersebut ia tulis menjadi sebuah buku dengan judul “ AIDS TO SCOUTING “ yang sebenarnya untuk memberi petunjuk kepada tentara Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik. Buku  tersebut memuat cara menjelajahi hutan, diperlukan kecakapan tertentu, baik diperoleh dari alam ataupun tokoh masyarakat yang dilalui, seperti mengenali jejak perjalanan yang baru dilewati untuk keluar dari rimbunnya hutan, mengenali buah-buahan yang dapat dimakan, air yang boleh diminum, mengetahui arah mata angin tanpa melihat arah matahari karena rimbunnya hutan dan sebagainya.
            Untuk menguji kebenaran isi buku itu, 21 orang pemuda yang menamakan kelompok Boys Brigade mengundang Baden Powell bersama-sama membuktikannya mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea (Brownsea Island) pada tanggal 25 Juli 1907  selama 8 hari peserta perkemahan melakukan pengembaraan  menerapkan isi buku Aids for Scouting  bersama Baden Powell. Pengalaman dalam perkemahan  tersebut dicatat setiap hari, pada akhir perkemahan catatan tersebut dikumpulkan menjadi satu oleh Baden Powell dijadikanlah sebuah buku denan judul “ SCOUTING FOR BOYS “ yang diterbitkan than 1908. Kelompok anak muda yang melakukan perkemahan di Brownsea tersebut mengubah nama kelompoknya dari Boys Brigade menjadi BOY SCOUT  dan menjadikan Scouting For Boys sebagai buku  panduannya. Kemudian ajaran Baden Powell ini berkembang dan berdirilah organisasi kepanduan-kepanduan (yang semua hanya untuk anak laki-laki berusia penggalang) yang disebut Boys Scout. Kemudian  disusul berdirinya organisasi kepanduan putri yang diberi nama GIRL GUIDES, atas bantuan Agnes adik perempuan Baden Powell dan diteruskan oleh Ny. Baden Powell dengan buku panduan HANDBOOK GIRL GUIDESS (dikerjakan sama-sama dengan Agnes Baden Powell tahun 1912), GIRL GUIDES (1918).
            Baden Powell kembali ke Inggris tahun 1908 menjadi Letnan Jendral dianugrahi Ksatria tahun 1909, Pada tahun 1910 Baden Powell minta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letjend. Ia menikah dengan Olave st.Clair Soames pada tahun 1912 dan dianugrahi tiga orang  anak (Peter, Heather, Betty)
            Pada tahun 1912 berdiri pandu usia siaga yang disebut CUB (anak srigala) dengan buku Jungle Book berisi cerita tentang Mongli anak didikan rimba (anak yang dipelihara oleh Srigala) karangan Rudyard Kliping sebagai cerita pembungkus kegiatan Cub ini. Kemudian tahun1918 Baden powell membentuk Rover Scout (Pramuka usia Penengak) untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun tetapi masih sering giat di bidang kepanduan, dengan buku panduan ROVERING TO SUCCES (Mengembara Menuju Kebahagiaan) yang telah diterbitkan tahun 1912.
            Pada tahun 1920 para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Ketika hari terakhir kegiatan jambore tanggal 6 Agustus 1920 Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Sejak Tahun 1920 itu dibentuklah Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya berada di London Inggris.
            Pada tahun 1929 Baden Powell mendapat gelar kehormatan ” Lord ” hingga namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell dengan julukan Baron, gelar tersebut diberikan oleh Raja George V. Setelah berkeliling dunia termasuk berkunjung ke Batavia (Sekarang : Jakarta, Indonesia) tanggal 3 Desember 1934, sepulang meninjau Jambore di Australia. Baden Powell  beserta istrinya menghabiskan waktu tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian ia kembali ke Afrika tanah yang amat dicintainya, masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau wafat tanggal 8 Januari 1941 dan diantar diatas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.
            Pada ahun 1958 Biro Kepanduan Sedunia (Putra) dipindahkan dari London ke Ottawa, Kanada. Pada tanggal 1 Mei 1968 dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss (baca: Jenewa Swiss). Biro Kepanduan Dunia (Putra) hanya mempunyai 40 orang staf yangada di Geneva dan 5 kantor kawasan yakni : Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria.
            Biro Kepanduan Dunia (Putri) sampai dengan sekarang tetap berada di London dan mempunyai 5 kawasan yakni : Eropa. Asia Pasifik, Arab, Afrika, Amerika Latin.


 KEGIATAN BERSIH-BERSIH LINGKUNGAN







PENGUMPULAN DONASI UNTUK KORBAN BENCANA DI SULAWESI TENGAH

Sebagai wujud pengamalan Pancasila di tingkat sekolah dasar, maka seluruh siswa di SDN Srondol Wetan 01 mengumpulkan donasi un...